KISAH ANAK CINTA IBU
Ada seorang anak,
yang mempunyai ibu berusia lanjut, giginya sudah tanggal semua, sehingga
membuat anaknya ingin membawa ibunya untuk memasang gigi palsu. Begitu masuk ke
klinik gigi, dokter pun mulai mempromosikan gigi palsu mereka, namun si ibu
maunya gigi palsu yang paling murah. Mendengar itu, sang dokter tidak mau
menyerah begitu saja, sambil memandangi si anak, dengan sabar ia menjelaskan
perbedaan kualitas antara gigi yang bagus dan buruk. Namun, yang sangat
mengecewakan dokter adalah, anak yang tampaknya berduit itu acuh tak acuh,
hanya sibuk merokok sambil telepon, sama sekali tidak peduli dengannya.
Dokter gagal meyakinkan si ibu,
hingga akhirnya memenuhi permintaannya. Saat itu, dengan tangan bergetar, si
ibu mengambil sebuah kain bungkusan, lalu membukanya selapis demi selapis,
kemudian mengambil dan menyerahkan uangnya kepada dokter sebagai uang muka, dan
semingu kemudian akan kembali lagi untuk memasang gigi palsunya.
Setelah si ibu dan anaknya
meninggalkan klinik, orang-orang yang ada di klinik mulai jengkel dan
marah-marah terhadap anak berduit tersebut, berpakaian necis, rokonya pun
cerutu kualitas tinggi, tetapi tidak rela mengeluarkan uang untuk sepasang gigi
palsu yang bagus bagi ibunya. Tepat di saat mereka masih memendam rasa jengkel dan
amarah itulah, tak diduga anak berduit itu pun kembali ke klinik dan berkata :
“Dok, tolong buatkan gigi porselen yang terbaik buat ibu saya, biayanya saya
yang tanggung, tidak masalah berapa pun harganya. Tapi, saya minta anda jangan
mengatakan hal yang sebenarnya kepada ibu saya, ibu saya orang yang sangat
hemat, dan saya tidak ingin membuatnya sedih karena hal ini.”